Sabtu, 19 November 2011

Menerapkan Algoritma Pemrograman Tingkat Dasar

Rabu, 15 Februari 2012

STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan Algoritma Pemrograman Tingkat Dasar
KOMPETENSI DASAR :
1. Menjelaskan struktur algoritma
Indikator :
a. Aturan penulisan algoritma dijabarkan.
b. Struktur dasar algoritma dijelaskan
2. Membuat alur logika pemrograman
Indikator :
a. Algoritma dengan skema program sekuensial dibuat
b. Algoritma dengan skema program percabangan dibuat
c. Algoritma dengan skema program pengulangan dibuat


Algoritma
· Membuat algoritma = merencanakan dan merancang suatu program
· Urutan langkah instruksi logik
· Setiap langkah mengerjakan suatu aksi/tindakan
· Jika suatu aksi dijalankan à sejumlah operasi yang bersesuaian dengan aksi tersebut akan dikerjakan oleh pemroses.
· Kesimpulan : algoritma adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah.

Kriteria Algoritma menurut Donald E. Knuth
1. Ada input
Algoritma dapat memiliki nol atau lebih input dari luar
2. Ada output
Algoritma minimal harus memiliki 1 output
3. Definiteness (pasti)
Algoritma memiliki instruksi2 yang jelas dan tdk ambigu
4. Finitenes (ada batas)
Harus memiliki titik berhenti (stop role)
5. Effectiveness (tepat dan efisien)
Sedapat mungkin dpt dilaksanakan dan efektif


Penyajian algoritma
1. Tulisan/teks
2. DFD (data flow diagram)
3. Flowchart
4. Datachart

Aturan penulisan teks algoritma
1. Tidak ada notasi baku dalam penulisan teks algoritma
2. Algoritma bukan program yang harus mengikuti aturan2 ttt
3. Algoritma ditulis mendekati gaya bahasa pemrograman
4. Hal-hal yg bersifat teknis, baru dipikirkan saat penulisan program
5. Algoritma bebas dari bahasa pemrograman

Suatu algoritma disusun dalam 3 bagian :
1. Bagian kepala/judul
2. Bagian deklarasi
3. Bagian deskripsi

1. Judul/kepala algoritma
Contoh :
Algoritma ls_lingk (menghitung luas lingkaran)

Penjelasan :
ls_lingk : judul algoritma
(menghitung luas lingkaran) : penjelasan

2. Deklarasi algoritma
Semua nama yg digunakan, meliputi nama type data, variabel, konstanta dan sub_program
Contoh :
Phi ß 3.14

Ketetrangan :
Phi : nama konstanta
3.14 : konstanta

r ß real
Keterangan :
r : nama variabel (bisa = jari-jari)
Real : type data

3. Deskripsi algoritma
· Berisi urutan langkah2 penyelesaian suatu masalah
· Setiap langkah dibaca dari atas ke bawah
· Urutan penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah
Contoh :
Algoritma ls_lingk (menghitung luas lingkaran)
input(r)
Ls_lingk ß phi*r*r
Output(ls_lingk)

Keterangan :
Algoritma ls_lingk (menghitung luas lingkaran) : judul algoritma

deklarasi
input(r)
phi ß 3.14

deskripsi
Ls_lingk ß phi*r*r
Output(ls_lingk)

Tahap membangun algoritma
1. Menentukan input
2. Menentukan output
3. Menentukan proses

Menghitung luas lingkaran
Input
Proses
output
Phi = 3.14
r
Phi*r*r
Ls_lingk

Algoritma ls_lingk (menghitung luas lingkaran) : judul algoritma

pseudocode


deklarasi
input(r)
phi ß 3.14

deskripsi
Ls_lingk ß phi*r*r
Output(ls_lingk)

Pseudocode berasal dr kt pseuda (mirip/menyerupai) dan code (kode)
Kode yg menyerupai kode bhs pemrograman yg sesungguhnya.

STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Algoritma berisi langkah2 penyelesaian masalah
Algoritma dapat dibangun dari 3 struktur dasar
1. Struktur runtunan (sequence)
2. Struktur percabangan (selection)
3. Struktur pengulangan (repetition)

1. Struktur runtunan (sequence)
· Perintah/instruksi/pernyataan/statement dijalankan dalam suatu urutan yg telah ditentukan
· Setriap instruksi akan dikerjakan satu per satu
· Setiap instruksi akan dilaksanakan tepat 1 kali
· Urutan eksekusi berjalan urut (satu arah, tidak bercabang dan tidak ada interupsi)
· Tidak ada instruksi yg diulang
· Tidak ada instruksi yang tidak dieksekusi
· Instruksi terakhir merupakan akhir dari algoritma

2. Struktur percabangan (selection)
Instruksi/pernyataan/statement akan dieksekusi apabila memenuhi atau tidak memenuhi suatu kondisi.

Bentuk 1 :
If <kondisi_benar> then
<statement>

Contoh :
If data<10 then
Cetak(data)

Bentuk 2 :
If <kondisi_benar> then
<statement-1>
else
<statement-2>

Contoh :
If nilai>79 then
Cetak(“Selamat...anda lulus....)
else
Cetak(“Remidi....lagi..deh...)

Keterangan :
· If bisa diartikan jika
· Then bisa diartikan maka
· Else bisa diartikan jika tidak


3. Struktur pengulangan (repetition)
Instruksi akan dieksekusi secara berulang-ulang apabila memenuhi atau tidak memenuhi suatu kondisi

Bentuk 1:

For <variabel> ß<nilai_awal> TO <nilai_akhir>
<statement>
Looping <variabel>

Contoh :

For n ß 1 to 5
Cetak(“Belajar Algoritma”)

Hasil :
Akan menampilkan kalimat “Belajar Algoritma” (tanpa tanda petik) sebanyak 5 kali

Bentuk2 :

While <kondisi_benar> do
<statement>

Contoh :
While i <5 do
Cetak(“mulai bingung nih.....!!!”)

Hasil :
Akan mencetak kalimat “mulai bingung nih.....!!!” sebanyak 4 kali

Bentuk 3 :

Repeat
<statement-1>
<statement-2>
...
...
<statement-n>
n-times <kondisi_benar>

contoh :
repeat
iß i+1
cetak(“tambah bingung ya...”)
n-times i=6

hasil
akan mencetak kalimat “Tambah bingung ya.....” sebanyak 6 kali

inc(i) à i=i+1


Selasa, 01 November 2011

Optical Drive



Optical Disc Drive adalah komponen yang digunakan untuk membaca atau menulis media penyimpanan optical seperti CD ROM dan DVD ROM.
Berikut adalah sedikit tips untuk merawat optical drive seperti pada laptop atau komputer kita:

1. Jangan membiasakan menggunakan drive terlalu lama seperti nonton film, putar music, baca data terus menerus dan install aplikasi atau software langsung dari drive, karna akan menyebabkan Optik dari drive tersebut menjadi lemah.
( sebaiknya copy dahulu data ke dalam harddisk sebelum nonton film, putar music, baca data dan install aplikasi atau software )

2. Jangan memasukan kaset CD atau DVD yang bagian datanya kotor, karena kotorannya akan nempel pada permukaan optic.
( jika mengunakan CD atau DVD yang kotor sebaiknya bersihkan dulu mengunakan pembersih CD atau DVD dan kain yang lembut )

3. Jangan meninggalkan kaset CD atau DVD di dalam drive, karena optic dari drive akan terus membaca kaset walaupun sebenernya kita tidak memakai kaset itu, maka masalahnya akan seperti pada nomer 1.
( jangan lupa untuk mengeluarkan kaset dari drive setelah di pakai )

4. Usahakan tidak merokok di dekat drive atau asap roko tidak mengenai drive, karena endapan asap roko bisa menutupi permukaan optic sehingga optic akan sulit untuk membaca data.
( jika Sobat Gaptek merokok dan akan memasukan kaset CD atau DVD usahakan tidak ada asap rokok )

5. Pastikan burn speed diset default ke ukuran (CD=16-24x) (DVD=8-16x) dengan intensitas istirahat optic 5-10 menit per burn.
( Jangan dipaksakan jumlah CD atau DVD di-burn terus-menerus )

6. Pastikan Sobat Gaptek copy data image (*.iso) jika melakukan copy atau backup data sehingga sewaktu-waktu tinggal double klik tanpa harus menanti menulis kembali hasil render/encode ke CD atau DVD.

7. Jangan menyentuh optic dengan menggunakan tangan, gunakanlah kain pembersih yang halus dan lembut seperti pembersih kacamata.
( jika ingin membersihkan optic jangan sembarangan menggunakan benda sesukanya, tapi pakailah lap kacamata yang lembut atau kaset pembersih optic drive )
8,. Hindari arus listrik buangan/listrik statis (dapat dirasakan ketika Casing CPU terasa ada sengatan arus listrik kecil). Hal itu dikarenakan listrik statis bukan hanya merusak optical drive saja, tapi juga bisa merusak komponen CPU yang lain. Solusinya adalah: sambungkan dengan kabel tambahan dari Casing CPU yang dialirkan ke tanah.
9. Bersihkan komponen-komponen CPU setiap 2 bulan sekali dengan menggunakan compressor atau kuas lembut yang bersih.
10. Jangan gunakan optik untuk membaca CD/DVD yang banyak lecet. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan optik bekerja ekstra keras dalam melakukan pembacaan CD/DVD anda, apalagi jika CD-CD bajakan. Maka dengan itu, sebelum memasukkan CD ke dalam drive, pastikan terlebih dahulu kondisi dalam keadaan bersih.
11. Proses menarik CD/DVD dari optical drive setelah selesai digunakan terkadang dapat menyebabkan gesekan pada optik. Jika hal ini sering terjadi maka akan mengakibatkan kerusakan optik. Untuk itu, dalam menarik CD, arah penarikan harus diperhatikan. Penarikan CD dilakukan dengan arah ke atas, bukan dengan menumpunya pada satu sisi.
Cara perawatan:
Alat:
-CD lens cleaner
-kain lap bersih
Langkah langkah pembersihan:
Optical drive sangat rawan terkena debu. Dikarenakan dapat menyebabkan lambatnya suatu pembacaan CD / DVD yang dilakukan oleh Optical Drive.

Ada beberapa langkah bagaimana cara untuk merawat Optical Drive adalah sebagai berikut.

LANGKAH 1

Buka CD / DVD room anda, kemudian bersihkan bagian depan & tempat dudukan keping CD dengan menggunakan kain/pembersih lainnya.

LANGKAH 2

Ambil kepingan CD lens cleaner (banyak dijual kok) kemudian teteskan teteskan cairan pembersih pada sikat (busa) halus yang ada dipermukaan CD

LANGKAH 3

Masukan kepingan CD lens cleaner tersebut kedalam CD / DVD room anda, lalu jalankan CD dengan menggunakan multimedia player ( Windows Media Player) yang ada didalam PC anda. Dengan begitu Optical Drive anda sedang dibersihkan berbarengan dengan dibacanya file multimedia yang ada pada CD lens cleaner tersebut.
---------------------------
LANGKAH LANJUT
pastikan dalam mengoperasikannya lagi, CD/DVD yg akan diputar dalam kondisi bagus. jangan sentuh optical drive (optik) dengan benda selain pembersih.

LANGKAH BURN IDEAL
-pastikan burn speed dimana set default ke ukuran (CD=16-24x) (DVD=8-16x) dengan intensitas "istirahat" optical 5-10 menit per burn. sehari jangan dipaksakan jumlah CD/DVD di-burn terus-menerus.
-jika proses burn (video render) lebih baik anda save dulu FILE IMAGE ke image drive (HDD), sehingga sewaktu-waktu tinggal double klik tanpa harus menanti "menulis kembali" hasil render/encode ke CD/DVD.
-pastikan fan pendukung (cooler pad) tersedia, sebab suhu panas mempengaruhi kinerja.


lANGKAH DALAM MERAWAT DVD ROM

1. Perhatikan Warna Lapisan Pemantul
Agar CD dan DVD saat ditulis dan dibaca tidak mengalami masalah, Anda dianjurkan mencari CD/DVD yang lapisan pemantulnya berwarna silver (perak) atau agak keemasan. Anda jangan pernah memilih pemantul yang berwarna-warni (biru, merah apalagi hitam). Sebab lapisan pemantul ini berperan dalam pembacaan data dari CD/DVD yang telah ditulis. CD/DVD yang berwarna-warni kemungkinan tidak ada kendala saat penulisan (write) oleh CD/DVD burner, namun ada kemungkinan akan susah saat dibaca.

2. Bakar Di Bawah Kecepatan Maksimal.
Bakarlah (burn) CD/DVD yang Anda beli dibawah kecepatan maksimal yang tercantum di software burner (NERO, ROXIO, dsb). Jangan pernah percaya tentang kecepatan maksimum yang tertulis di label CD/DVD. Sebab meskipun tertulis 52x, tapi seringkal setelah dianalisa oleh CD/DVD burner melalui software burner, biasanya nilai tulis itu akan turun. Untuk kebutuhan kompatibiitas pembacaan, pilih kecepatan burning 10x/12x saja -walaupun hal ini akan berdampak pada waktu proses pembakaran. Selain itu, hal ini juga dapat mengantisipasi apabila CD/DVD tesebut akan dibaca dari device CD/DVD ROM dengan spesifikasi baca (read) lebih rendah -yang masih banyak digunakan.

3. Isian Data Jangan Sampai Full
Usahakan ketika pengisian data jangan sampai full, berilah ruang kosong (free space) beberapa mega byte.

4. Simpan Dalam Plastik Khusus
Setelah dibakar/dibaca, usahakan CD/DVD disimpan ke dalam plastik khusus untuk menghindari debu atau goresan. Simpan CD/DVD ditempat yang kering dan gelap, usahakan jangan lembab atau terkena sinar matahari langsung karena akan merusak lapisan pemantul sehingga CD/DVD sulit dibaca.

5. Jangan Ditekan
Jangan menulis label CD/DVD dengan pulpen, usahakan dengan spidol permanent pada bagian labelnya.

6. Perhatikan Cara Membersihkannya
Sebelum dimasukan untuk dibaca usahakan CD/DVD dibersihkan dari debu dan gunakan kain halus yang biasa untuk membersihkan kacamata. Hindari penggunaan tissue ala kadarnya atau baju untuk membersihkannya, hal ini guna menguhindarimunculnya goresa pada disk yang menyebabkan CD/DVD tidak dapat dibaca.

Labels

Pengikut

 

© 2013 TKJ A' 15. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top